Harga Udang Vaname: 4 Faktor yang Mempengaruhinya

Tambak MilenialHarga Udang Vaname berbeda di setiap wilayah di Indonesia. Namun rata-rata harga terendahnya ada di kisaran Rp45 ribu – Rp50 ribu per kilogram. Serta harga tertingginya bisa mencapai lebih dari Rp110 ribu per kilogram. Satu kilogram udang Vaname berisi 30 ekor udang.  Nilai ekonomis yang cukup tinggi dan permintaan yang cenderung stabil, membuat banyak pembudidaya melirik udang vaname. 

Sekarang ini budidaya udang Vaname memang sedang digandrungi banyak petambak. Karena teknik pembudidayaan yang tidak terlalu sulit dan permintaan pasar akan varietas udang ini selalu ada. Sehingga pembudidaya bisa mendapatkan keuntungan yang besar lewat tambak udang vaname. 

Harga udang vaname memang bisa mengalami perubahan, sama seperti komoditas lainnya. Bila harga jual sedang tinggi, pembudidaya bisa mendapatkan keuntungan sampai 60 persen dari modal. Meski begitu sekalipun harga udang vaname sedang turun, pembudidaya tetap mendapatkan keuntungan sekitar 40 persen. 

Jika menyebutkan keuntungan dilihat dari omset, rata-rata dalam sekali panen petambak bisa mendapat omset  Rp200 juta sampai Rp600 juta, atau bahkan lebih. Tergantung ukuran dan jenis tambak, serta fluktuasi harga udang di pasaran.

Faktor Naik Turunnya Harga Udang Vaname

Harga udang di pasaran bisa naik dan turun (fluktuatif), termasuk untuk udang varietas vaname. Penetapan harga jual dan perubahannya di pasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu:

Tingkat Permintaan dan Jumlah Stok

Faktor yang satu ini cukup sederhana di mana harga akan naik ketika permintaan (demand) tinggi sedangkan suplai rendah. Stok udang yang terbatas atau langka membuat harga udang perlahan naik. Sebaliknya jika suplai lebih tinggi dari permintaan, harga udang akan rendah karena jumlahnya melimpah. 

Suplai yang banyak biasanya dipengaruhi oleh waktu panen. Yaitu ketika banyak pembudidaya yang panen dalam waktu berdekatan atau bahkan bersamaan. Membuatnya menjadi panen raya. Stok yang melimpah ini yang menyebabkan harga udang terus turun. Maka dari itu untuk menjaga kestabilan harga jual udang vaname agar tidak merosot terlalu tajam, perlu terus dipantau supply dan demand.  

Cost Produksi yang Tinggi

Faktor pengaruh lainnya ada pada biaya produksi udang tambak. Biaya yang dikeluarkan selama budidaya udang akan mempengaruhi perhitungan harga jual. Semakin tinggi cost produksi akan semakin tinggi juga harga jual dari udang. 

Biaya produksi meliputi pembelian media tambak, sarana dan alat penunjang (kincir, automatic feeder, dan alat tes digital). Serta biaya pemeliharaan tambak, gaji pegawai, dan kebutuhan pakan. Semua poin ini akan mendukung perhitungan harga jual udang.

Sebenarnya tambak konvensional yang tidak memerlukan banyak teknologi digital, biaya produksinya dapat lebih rendah dan rendah risiko. Namun hasil panennya juga sedikit. Supaya mendapatkan hasil panen yang banyak Anda membutuhkan jenis tambak yang bisa padat tebar. Mulai dari jenis tambak semi intensif, intensif, dan super intensif. 

Mekanisme Pasar 

Mekanisme pasar juga mempengaruhi harga jual dari udang vaname. Hasil panen bisa Anda jual langsung ke konsumen biasanya untuk pembelian partai besar. Bisa juga dijual ke pengepul atau ke pos pembelian udang. Namun ketika rantai pasok semakin panjang harga udang bisa semakin naik dan keuntungan petambak akan lebih tipis. 

Memang akan lebih menguntungkan jika Anda menjual hasil panen langsung ke konsumen tetapi dalam skala Business to Business. Misalnya menjadi supplier udang untuk pabrik dan restoran yang membutuhkan bahan baku udang. Sedangkan jika Anda menjualnya ke distributor untuk bisa sampai ke konsumen, pastikan perusahaan pengumpulnya sudah mengantongi izin. Untuk menghindari kerugian kedepannya.  

Hasil Produksi Berorientasi Ekspor

Harga udang cenderung lebih tinggi bila memang disiapkan untuk ekspor. Udang vaname termasuk komoditas perikanan yang ditujukan untuk ekspor. Karena itulah pemerintah berupaya terus menggenjot produksi udang vaname dari tambak, untuk memenuhi permintaan pasar internasional. 

Harga udang vaname dalam situasi yang stabil pun relatif tinggi. Membuat udang jenis ini mendatangkan keuntungan yang menggiurkan bagi para petambak. Akhirnya banyak dari mereka yang beralih ke budidaya udang vaname. 

Benih Udang Impor

Namun tahukah Anda, udang vaname bukan udang asli Indonesia. Udang berwarna putih ini berasal dari daerah subtropis di sepanjang pantai barat Amerika. Sehingga untuk membudidayakan udang vaname, petambak di Indonesia masih ada yang mendapatkan benih udang (benur) lewat impor. 

Hal ini jelas akan mempengaruhi perhitungan harga jual udang vaname. Ketergantungan pada benur impor nantinya akan membuat harga udang vaname naik. Walaupun terdengar menguntungkan tetapi sebaiknya pembudidaya mendapatkan benih udang dari dalam negeri, agar dapat menekan cost produksi. Caranya adalah dengan mengembangkan indukan udang vaname.

Harga Udang Vaname dapat naik dan turun di waktu-waktu tertentu akibat kondisi pasar dan faktor-faktor lain yang telah disebutkan sebelumnya. Sebagai seorang pembudidaya Anda wajib mengikuti perkembangan dan perubahan di pasaran. Sedangkan untuk meningkatkan keuntungan dari tambak udang vaname, sebaiknya Anda fokus pada memaksimalkan hasil panen. Serta memastikan produk yang akan dijual terjaga kualitasnya.

Untuk memaksimalkan produksi tambak, Anda memerlukan media tambak dan alat yang mendukung proses budidaya. Cek Paket Tambak Super Intensif 5 Unit dan temukan kolam terpal bulat dari Tambak Milenial yang sudah dilengkapi dengan teknologi penunjang budidaya.

Tinggalkan komentar

Konsultasi sekarang!