Tambak Milenial – Pemasaran Udang Vaname adalah tantangan yang harus dihadapi selain proses pembudidayaannya. Bisa dikatakan, petambak harus menemukan jalan bagaimana udang yang sudah berhasil dibudidayakan dapat laku keras dan memenuhi permintaan pasar yang begitu tinggi.
Meskipun permintaan Udang Vaname cukup tinggi di pasaran, namun menemukan supplier, distributor, ataupun konsumen langsung, juga membutuhkan strategi khusus. Proses pemasaran harus diupayakan oleh pembudidaya sendiri, agar produk bisa sampai ke tangan konsumen.
Pemasaran Udang Vaname Hasil Tambak Tradisional VS Modern
Udang Vaname merupakan komoditas unggulan yang bahkan diorientasikan sebagai produk ekspor. Proses pemeliharaan Udang Vaname yang lebih mudah dan tingginya permintaan konsumen di pasaran, membuat usaha budidaya Udang Vaname sangat menguntungkan.
Hal ini juga didorong dengan adanya dukungan pemerintah yang memfokuskan produksi Udang Vaname, dengan memberikan berbagai macam program. Sehingga membuat petambak banyak beralih ke usaha budidaya Udang Vaname.
Akhirnya persaingan bisnis sulit dihindari, karena bertambahnya petambak Udang Vaname. Namun selama permintaan pasar masih stabil, kualitas hasil panen Udang Vaname terjaga, dan petambak bisa menemukan target konsumen, maka petambak tidak perlu mengkhawatirkan kompetisi bisnis.
Strategi marketing Udang Vaname salah satunya tergantung dengan jumlah Udang Vaname setiap kali panen. Total hasil panen berkaitan dengan jenis tambak yang digunakan oleh pembudidaya, apakah tambak tradisional atau modern.
Pembudidaya Tambak Tradisional
Tambak tradisional adalah tambak udang yang tidak memanfaatkan penggunaan alat-alat atau teknologi dalam proses budidaya udang. Pembesaran benih Udang Vaname masih dilakukan secara tradisional.
Sehingga hasil panen cenderung lebih sedikit, karena padat tebar yang rendah. Tambak tradisional sangat bergantung pada luas lahan yang tersedia. Jika ingin menaikkan hasil panen udang, dibutuhkan lahan yang lebih luas untuk meningkatkan jumlah benih yang ditebar.
Karena hasil panen udang di tambak tradisional terbatas, umumnya petambak akan memasarkan udang langsung ke pasar lokal, melalui supplier atau pengepul di wilayah yang sama dengan petambak.
Petambak tradisional belum bisa memenuhi permintaan pasar yang lebih besar. Proses pemasaran Udang Vaname, juga dilakukan jauh lebih sederhana. Misalnya promosi dari mulut ke mulut.
Pembudidaya Tambak Modern
Tambak modern adalah tambak yang menggunakan teknologi dalam proses budidaya udang. Sehingga padat tebar udang bisa ditingkatkan dan hasil panen jauh lebih banyak. Tambak modern tidak bergantung pada luas lahan yang tersedia.
Dalam tambak modern, pada area lahan yang sama dengan tambak tradisional, hasil panen udang bisa ditingkatkan lebih banyak. Asalkan pembudidaya menggunakan teknologi tambahan.
Teknologi yang menunjang kegiatan pembudidayaan udang di antaranya yaitu pompa air, blower, kincir air, liquid oxygen, automatic feeder, dan alat-alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran kualitas air. Seperti pH meter dan DO meter
Tambak modern terbagi menjadi tiga jenis yaitu tambak semi intensif, intensif, dan super intensif. Perbedaannya ada pada jumlah padat tebar dalam satuan meter kubik, penggunaan teknologi penunjang, dan kompleksitas pembudidayaan.
Pemasaran Udang Vaname dari tambak modern bisa disalurkan ke pedagang besar. Melalui distributor dan supplier. Atau langsung ke konsumen yang mengolah udang untuk dijual kembali. Misalnya pasar swalayan, pabrik pengolahan makanan, restoran, hotel, dan lain sebagainya.
Karena hasil produksi udang di tambak modern lebih tinggi, pembudidaya dapat memenuhi permintaan pasar yang lebih besar. Selain menyalurkan produk di pasar lokal, petambak juga dapat memasarkan produk hingga ke luar kota. Apabila produksi udang stabil dan kualitasnya terjaga, petambak bahkan bisa mengekspor Udang Vaname.
Strategi Pemasaran Udang Vaname
Memasarkan Udang Vaname membutuhkan strategi tersendiri. Diharapkan petambak juga mempersiapkan dengan matang rencana pemasaran produk. Tidak hanya fokus pada proses budidaya udang. Berikut ini hal yang harus diperhatikan pembudidaya agar pemasaran dapat berhasil:
- Logistik
Sebelum mencari supplier atau tempat untuk memasok produk, petambak perlu melengkapi logistik untuk kebutuhan pasca panen. Logistik ini di antaranya adalah coolbox, lemari pendingin, kendaraan angkut, dan lain sebagainya.
Peralatan-peralatan tersebut diperlukan untuk menjaga kualitas udang tetap segar setelah selesai dipanen. Namun tak jarang para pengencer dan pengepul datang langsung ke tambak untuk membeli udang. Mereka biasanya sudah membawa coolbox dan transportasi sendiri.
- Distributor dan Supplier Terpercaya
Jalin kerjasama dengan distributor dan supplier terpercaya. Temukan supplier yang memberikan perhitungan yang jelas. Hindari tengkulak yang menawarkan harga terlalu rendah dari pasaran pada umumnya.
- Bergabung ke grup Kelompok Pembudidaya
Strategi pemasaran lainnya yaitu bergabung dengan kelompok budidaya Udang Vaname. Melalui kelompok petambak ini pembudidaya bisa mendapatkan informasi, akses dan membangun relasi.
- Mempromosikan secara Online
Petambak udang juga sebaiknya memanfaatkan saluran media online untuk memperluas jangkauan pemasaran. Pembudidaya dapat membuat website bisnis, membuka merchant di marketplace, dan memasarkan iklan secara online.
Demikian strategi pemasaran Udang Vaname yang perlu dilakukan. Keberhasilan pemasaran bergantung pada kapasitas produksi tambak udang, logistik, dan terbangunnya relasi atau kerjasama antara pembudidaya dengan supplier dan konsumen.
Apabila ingin menjangkau pasar yang lebih luas, pembudidaya perlu meningkatkan hasil produksi tambak. Cara paling efektif yaitu dengan menggunakan tambak semi intensif, intensif ataupun super intensif.
Anda dapat memesan kolam terpal bulat yang sudah dilengkapi dengan teknologi pendukung di Tambak Milenial – penyedia kolam terpal bulat berkualitas berbagai ukuran!
Jadi temukan paket kolam terpal yang sesuai kebutuhan usaha Anda dan dapatkan paket tentukan sendiri hasil panen Udang Vaname Anda!