Tambak Milenial – Permintaan pasar yang begitu tinggi terhadap ketersediaan udang vaname semakin membuat para penambak terpicu menggunakan berbagai peningkatan produksi. Ada empat model tambak dengan menggunakan teknologi yang berbeda, mulai dari tambak ekstensif (tradisional), semi intensif, intensif hingga super intensif.
Apa Itu Tambak Udang Vaname Intensif?
Fokus pembahasan kali ini adalah tentang budidaya tambak udang vaname intensif. Perlu diingat juga bahwa udang vaname yang seluruh fasenya hidup di dalam air tentu membutuhkan perawatan yang tidak mudah dan penuh perhatian. Proses penting dalam budidaya udang vaname adalah menjaga udang agar tidak menjadi stress, hal ini perlu diperhatikan sejak dari pemeliharaan bahkan penyiapan tambak.
Proses Produksi Tambak Udang Vaname
Tambak udang vaname intensif merupakan tambak yang dikembangkan sebagai bentuk peningkatan produktivitas. Di sisi lain, ia pun menghasilkan limbah dari padat tebarnya yang tinggi. Limbah ini berbentuk kotoran yang terdiri dari senyawa karbon, nitrogen dan fosfor. Jika tidak diurai sejak awal maka akan ada penimbunan limbah. Perlu kiranya ada penanganan khusus dalam pembersihan limbah ini, jika penambak pandai mengatasi tentu tidak akan ada masalah yang berkelanjutan.
Budidaya udang vaname membutuhkan adanya gerakan bebas, oleh karenanya tambak harus dipersiapkan dengan tepat dan efektif. Tambak udang vaname intensif ini biasa dibuat lebih dari satu meter, dan memiliki padat lebar sekitar dua ribu sampai lima puluh ribu ekor per hektar. Meski biasanya tambak udang vaname menggunakan kolam langsung, ia juga dapat dibuat menggunakan lapisan agar mengurangi tingkat erosi tanah.
Karakteristik Tambak Udang Vaname Intensif
Tambak udang vaname intensif memiliki ciri khusus dengan teknologi tambak yang lainnya, hal ini dipengaruhi dengan adanya padat tebar dari tambak. Berikut ciri-ciri khususnya.
- Stabil
Hal ini ditunjukkan dengan tidak terpengaruhnya siklus pasag surut air laut. Sumber air di dalam tambak tidak terpegaruh dan realtif stabil.
- Ukuran Tambak yang Teratur
Ukuran yang digunakan dalam tambak udang vaname ini berukuran 0,2 sampai 0,5 ha per petaknya berukuran bujung sangkar.
- Penggunaan Sistem Aerasi
Adanya aerasi guna meningkatkan dan mengontrol oksigen yang terlarut pada tambak.
- Padat Tebar Tinggi
Padat penebaran ini menjadi penentu optimalisasi teknologi yang mendapatkan hasil maksimal dengan biaya pengeluaran seminimal mungkin.
- Bisa Menggunakan Pakan Buatan
Biaya pakan yang termasuk dalam kebutuhan yang banyak ini, mampu ditekan dengan adanya ketergantungan pakan buatan untuk udang vaname.
Dikarenakan permintaan yang begitu dahsyat dari pasar global dan juga lokal, banyak orang yang ingin memulai budidaya udang vaname ini, tidak perlu takut, yang diperlukan adalah kesiapan, keseriusan dan tekad kuat, tentunya modal dan metode yang efektif guna mendapatkan hasil yang optimal dan menguntungkan.
Bagi pemula tentu yang diperlukan adalah lahan baru, amun bagi para senior yang telah memulai usaha budidaya ini ada catatan khusus yakni: Sebelum memulai menggunakan kembali tambak udang vaname yang lama tidak terpakai, ada beberapa metode efektif yang harus diperhatikan agar hasil panen dari tambak lebih optimal dan memuaskan.
Metode Efektif Persiapan Produksi Tambak Udang Vaname Intensif
1. Persiapan Lahan Budidaya Tambak
Menemukan dan mengerti lahan yang sesuai dan cocok sebagai tambak udang vaname. Tambak yang digunakan biasanya berbentuk persegi panjang atau kotak, luasnya tambak udang vaname intensif ini relative berukuran kecil, sekitar 0,1 sampai dengan 1 hektar. Padat tebar benur/benih udang vaname ini mencapai angka 20 hingga 60 PL/ meter persegi.
2. Sterilisasi Tambak
Mengeringkan tambak sampai benar-benar kering hingga tidak ada air yang tersisa. Kemudian membiarkan kering selama satu minggu tambak tersebut, agar bebas dari berbagai bibit penyakit, bakteri pathogen, dan mikroorganisme yang merugikan. Terakhir adalah membalikkan tanah tambak dengan cara dibajak agar mikroorganisme yang menguntungkan dapat hidup, bermanfaat dan berkembang biak dengan baik.
3. Persiapan Peralatan dan Memperhatikan Suhu
Ada sekitar 9 alat yang dibutuhkan dalam budidaya tambak udang vaname intensif ini:
a. Kincir udang/ Aerator
Berguna untuk mengontrol stabilitas kualitas air dalam siklus budidaya, pun mengontrol lumpur dan kotoran pada dasar tambak agar menuju ke pusat drain guna mempermudah proses sipon.
b. Plastik Mulsa/ HDPE
Manfaat dari terpal HDPE yang memiliki daya tahan tinggi adalah mencegah kebocoran air di tambak udang.
c. DO Meter
DO Meter atau dissolved oxygen meter mengatur kadar oksigen yang larut pada tambak udang.
d. Refractometer
Digunakan mengukur salinitas/kadar garam yang laut pada tambak, umumnya salinitas adalah >15 ppt.
e. PH Meter
Melakukan pengecekan pH tanah pada tambak menggunakan pH meter. pH ideal untuk tambak adalah 6 sampai 7,5 ada pula yang menyebutkan sampai 8 pH.
f. Pompa Air (Diesel)
Alat ini digunakan untuk melakukan siphon kotoran atau memasukkan ar baru ke dalam tambak.
g. Lampu/Penerangan
Guna menerangi area tambak dan mencegah adanya hewan di sekeliling yang ingin masuk.
h. Jala Udang
Jala udang digunakan untuk panen parsial atau bisa juga digunakan untuk sampling pada proses pertumbuhan dan pembesaran udang vaname
i. Anco/Tangkul
Alat yang digunakan untuk mengecek pakan harian .
Satu hal yang juga mendapatkan perhatian khusus adalah memperhatikan suhu pada tambak udang vaname intensif yakni sekitar 26 sampai dengan 32 derajat celcius guna mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan udang vaname.
4. Persiapan Mikroorganisme
Melakukan pemupukan secara alami menggunakan pupuk kandang di dalam tambak dengan takaran 150-200 kg/ha. Bertujuan untuk menumbuhkan probiotik alami pada tambak udang vaname tersebut.
Mengisi air ke dalam tambak hingga ketinggian satu meter dan biarkan selama 5-7 hari. Setelah semua metode selesai dilakukan, maka tambak udang vaname siap untuk dilakukan penebaran bibit.
Penebaran Benih Udang Vaname
Sebelum di tebar, benur (benih udang) yang dipilih harus memiliki beberapa ciri terbaik, yakni:
- SPF/ Specific Pathogen Free ukuran PL 8-9, dimana benur ini memiliki ketahanan terhadap perubahan lingkungan dan tahan pula terhadap penyakit.
- Benur yang baik memiliki bentuk yang seragam
- Pandai berenang secara aktif dan melawan arus
- Berwarna kuning transparan
- Bebas dari infeksi virus dan bakteri
Cara penebaran benih udang (benur) yang baik dan benar dapat menjaga nilai sintasan (SR) udang tetap tinggi. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat penebaran benur dengan baik dan benar.
Memastikan benur udang pada pada PL 10 sampai PL 15. Jangan sampai nilai sintasan (SR) tidak kurang dari 95% setelah mengalami transportasi dari hatchery ke lokasi budidaya, jika ada masalah maka segera konsultasikan dengan hatchery.
Langkah Penebaran Benur
- Adaptasi dengan suhu air tambak, dengan cara mengapungkan plastik yang berisi benur selama 15-30 menit di permukaan tambak.
- Adaptasi dengan udara baru, dengan cara membuka ikatan plastik dan membiarkan dalam keadaan udara terbuka selama 15-30 menit.
- Adaptasi salinitas, dengan cara menyirami air ke dalam plastik dengan air tambak.
- Menebarkan pada area arus, pastikan bukan pada area titik mati tambak.
- Membiarkan benur perlahan keluar sendiri, dengan cara memiringkan atau menenggelamkan plastik perlahan hingga terendam air tambak.
Sejak tahun 2014, WWF Indonesia menyarankan kepadatan tebar benur 60-100 individu/m². Dengan adanya kepadatan tebar yang tepat akan mengoptimalkan pertumbuhan udang vaname. Berkaitan dengan adanya kompetisi makan yang terjadi di dalam tambak dan carrying capacity atau bisa disimpulkan juga kemampuan sistem kolam untuk menampung aktivitas udang vaname. Penebaran ini dilakukan setelah air tambak benar-benar siap.
Waktu penyebaran pun menjadi hal lain yang perlu diperhatikan. Pada saat suhu air rendah merupakan waktu ideal, yakni pada malam hari ataupun dini hari. Sebab benur yang dikirim dari hatchery ke tambak biasanya dalam kondisi suhu air rendah. Perbedaan suhu yang tidak terlalu jauh dapat mempercepat proses aklimatisasi dan adaptasi suhu sehingga udang vaname menjadi nyaman dan tidak akan stress.
Proses Penebaran Benur
Proses puncak penebaran benur terjadinya aklimatisasi atau penyesuaian udang dengan lingkungan baru terdiri dari suhu, kadar oksigen (DO), dan salinitas. Proses aklimatisasi akan berjalan lebih cepat ketika adanya kesamaan suhu atau tidak terlampau jauhnya suhu dan salinitas dalam kemasan benur dengan air tambak. Perbedaan suhu ini sebaiknya tidak lebih dari 5° celcius dan perbedaan salinitas maksimal 5 ppt (WWF Indonesia, 2014). Sebab perbedaan suhu dan salinitas yang kecil akan memberikan penyesuaian lebih mudah dan lebih cepat bagi benih udang vaname.
Penting adanya jalinan komunikasi yang baik antara pembudidaya dengan unit pembenihan (hatchery) agar terwujud awal mula budidaya sukses dan optimal. Proses aklimatisasi juga penting untuk dilakukan untuk mencegah benur mati dikarenakan stress pasca pengiriman.
Pemeliharaan Tambak Udang Vaname Intensif
- Adanya Sampling
Setelah benur ditebar di tambak, pemercontohan atau sampling menjadi kegiatan yang penting dilakukan. Sampling akan membantu untuk menunjukkan bagaimana perkembangan udang dalam waktu tertentu, Hal ini bermanfaat untuk proses evaluasi dari perlakuan yang telah diberikan selama ini. Sampling dapat dilakukan dalam waktu 5-7 hari sekali atau sesuai perintah teknisi.
- Perhitungan Pakan
Perlu adanya perhitungan akurat dalam memberikan pakan setiap harinya. Tidak dipungkiri bahwa pengeluaran untuk pakan ini telah menyumbang pengeluaran terbesar dalam budidaya tambak udang vaname. Jangan sampai terlalu banyak memberikan pakan atau overfeeding, yang akhirnya menyebabkan bahaya sendiri bagi udang di dalam tambak.
Kita dapat menentukan efektifitas pemberian pakan dengan cara pengecekan satu jam setelah pemberian pakan selesai. Apabila pemberian pakan habis dalam waktu 2-3 hari berturut-turut, itu pertanda bawa jumlah pakan bisa dinaikkan di hari berikutnya.
- Manajemen Kualitas Air
Manajemen kualitas air adalah rangkaian aktivitas yang bertujuan untuk menciptakan kualitas air tambak terbaik dan nyaman bagi udang vaname. Pengukuran parameter (fisika, kimia dan biologi) dari air tambak dapat berpengaruh terhadap kehidupan udang sehingga perlu adanya pengukuran secara harian, mingguan atau dalam kondisi tertentu.
Keterangan:
- Pengukuran bulanan: Pengukuran Total plankton, Total bakteri, TOM, kesadahan, dan uji klinis penyakit udang/ ketika terjadi gejala tertentu pada udang.
- Pengukuran mingguan: Pengecekan salinitas, nitrit, dan TAN. Sedang,
- Pengukuran dan pengecekan harian: Pengukuran pH, suhu, DO, kecerahan, dan ketinggian air.
Perlu adanya perhatian serta penanganan khusus dalam budidaya tambak udang vaname intensif agar terpantau kualitasnya.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Perlu penekanan kembali dalam proses budidaya tambak udang vaname intensif yakni pengendalian hama dan penyakit. Adanya pencegahan awal sejak dimulai dari proses penyiapan tambak dan kebutuhan obat-obatan dan perlakuan khusus untuk udang vaname ini.
Sebab jika hama dan penyakit sudah mulai menyerang, maka hal ini akan menyebabkan kerugian bahkan kegagalan. Hama ini adalah organisme membawa penyakit yang bisa menyerang udang vaname yang sedang dalam masa bertumbuh dan berkembang biak.
Penyakit merupakan keadaan yang terjadi dalam proses budidaya udang vaname mulai dari abnormalitas struktur, fungsi dan tingkah laku maupun abnormalitas pada metabolisme udang.
Skema terjadinya penyakit yakni:
- Pantogen, merupakan awal mula atau sumber penyakit (organisme pembawa penyakit) baik dari internal maupun dari eksternal sistem budidaya dan segala aktivitas yang berisiko sebagai sumber penyakit.
- Lingkungan, adalah pemicu potensi penyakit (virulence trigger) misalnya kurang atau lebihnya kualitas air yang drastis pada tambak udang vaname intensif.
- Host/Inang, ini merupakan organisme yang dijangkiti penyakit, pada prosesnya dipengaruhi oleh berbagai jenis mulai dari umur, ukuran, status nutrisi, padat tebar, biomassa, status imun, gambaran kondisi sosial dan tingkah laku pada tambak udang vaname intensif.
Pendeteksian penyakit sangat perlu dilaksanakan untuk pencegahan menyebarnya penyakit lebih luas dan dapat segera dilakukan tindakan pengobatan serta pencegahan. Deteksi penyakit ini dapat dilakukan dengan melihat keadaan udang vaname dan kondisi kualitas air tambak.
Pendeteksian penyakit juga dapat dilakukan pada tingkat populasi, dimana indikator ini adalah pertumbuhan populasi udang yang dapat dijadikan pendugaan awal adanya penyakit atau tidak. Hal ini juga bergantung pada pengamatan pakan yang ada dalam tambak.
Penting sekali memantau kadar dan kualitas air tambak agar menjamin pertumbuhan dan perkembangan udang vaname menjadi optimal. Ditambah dengan adanya perhatian terhadap siphon lumpur, pemberian kultur probiotik dan multivitamin yang terjamin akan membuat udang vaname nyaman berkembang biak.
Hal ini penting dilakukan agar budidaya tambak udang vaname intensif membuahkan hasil, pengendalian hama dan penyakit pun menjadi faktor yang penuh dengan analisis dan kesabaran.
Panen Udang Vaname
Tujuan dari budidaya tambak udang vaname intensif tentunya adalah panen. Penen menentukan bagaimana hasil dan usaha budidaya selama ini, panen dilakukan pada waktu yang tepat dan sesuai yakni ketika sudah mencapai batas budidaya serta memiliki harga jual yang tinggi. Panen ini bisa dilakukan sekitar usia tiga bulan, atau setelah umur pemeliharaan lebih dari 100 hari, jika menginginkan ukuran yang lebih besar maka menunggu waktu sekitar 4-5 bulan. Ukuran ideal panen udang vaname adalah 50 ekor/kg.Panen juga bisa dilakukan ketika daya dukung tambak sudah minimal atau udang vaname terserang penyakit menular.
Panen terdiri dari tiga jenis, mulai dari panen raya, panen parsial dan panen dini.
Panen raya merupakan panen seluruh udah yang sudah besar dan memiliki nilai jual yang tinggi. Sedangkan panen parsial adalah panen untuk mengurangi populasi udang vaname di kolam, sehingga meningkatkan data dukung tambak. Sedang panen dini sendiri merupakan panen yang dilakukan untuk meminimalisir kerugian produksi, karena udang vaname telah terjangkit penyakit mematikan di dalam tambak.
Adapun bentuk ideal dari budidaya udang vaname bisa dipanen pada waktu DOC 110-120, karena udang vaname sudah cukup besar dan memiliki harga jual yang tinggi dan optimal.
Fakta menarik dari melonjakkan permintaan pasar lokal maupun global terhadap udang vaname ini tidak lepas dari berbagai hal yang sangat menguntungkan dan bermanfaat. Mulai dari:
- Pangsa pasar udang vaname ini sangatlah luas, harga udang di pasaran juga tergolong tinggi dan stabil
- Daya beli masyarakat yang tinggi
- Udang vaname memiliki cita rasa yang lezat dan gurih
- Udang vaname bisa diolah menjadi makanan yang menggiurkan dan lezat baik secara tradisional maupun modern
- Bagi para penambak waktu panen udang vaname ini cukup singkat yakni 3 bulan, yang terakhir adalah
- Hasil panen yang melimpah sehingga memberikan keuntungan yang maksimal.
Hal hal diatas yang telah dijabarkan memberikan pandangan bahwasannya memulai budidaya perlu adanya ilmu serta tekad kuat, ditambah dengan berbagai persiapan, keseriusan dan konsistensi. Tak dipungkiri bahwa jerih payah ketika berbudidaya melalui tambak udang vaname intensif akan membuahkan hasil yang memuaskan. Tentu metode yang efektif pun akan menghasilkan keuntungan dan hasil yang optimal. Selamat mencoba dan meraih keuntungan.
Bagi Anda yang ingin menggunakan metode tambak intensif, cek paket tambak milenial 5 unit. Saatnya tingkatkan keuntungan budidaya tambak udang vaname!