Bisnis Udang Vaname Kian Meroket, Ini Alasannya!

Tambak Milenial – Saat ini, persaingan dalam mencari kerja kian ketat, ditambah lagi dengan banyaknya perusahaan yang justru mengurangi karyawannya. Hal ini membuat sebagian orang mulai beralih menciptakan lahan bisnis sendiri, salah satunya adalah mengelola bisnis udang vaname. Walaupun modal dan biaya produksi tambak udang vaname tidak sedikit, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat pembudidaya udang. 

Ada tiga alasan yang mendasari kenapa sebagian pebisnis pemula memilih bidang bisnis ini. Pertama, permintaan pasar di Indonesia yang tinggi. Kedua, karena permintaan pasar internasional yang terus mengalami peningkatan, dan yang ketiga karena adanya dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Berikut ulasannya.  

Permintaan Udang Vaname Tinggi 

Hal pertama yang membuat bisnis udang vaname kian meningkat adalah adanya peningkatan dalam hal konsumsi ikan di masyarakat Indonesia. Ada beberapa faktor yang membuat permintaan udang vaname di Indonesia tinggi, bahkan cenderung meningkat, diantaranya adalah: 

  1. Dari Segi Kelezatannya dan Pengolahannya 

Rasanya yang gurih dan tekstur dagingnya yang empuk membuatnya banyak digemari oleh berbagai kalangan. Hampir semua jenis olahannya tetap terasa lezat saat dikonsumsi, baik digoreng, dibakar, dikukus, atau disajikan sebagai salad. Tidak hanya itu, udang juga kerap dijadikan bahan tambahan pada makanan lain, seperti terasi, kerupuk, dan bakwan. 

  1. Kaya Nutrisi 

Walaupun berukuran kecil, namun udang memiliki berbagai macam nutrisi yang sangat baik bagi tubuh, antara lain: 

  • Kaya akan protein.
  • Mengandung yodium. 
  • Kaya kalsium. 
  • Mengandung asam lemak Omega-3 dan 6.
  1. Banyak Manfaat

Selain mudah diolah menjadi berbagai macam hidangan yang lezat, udang vaname juga memiliki beberapa manfaat yang baik bagi tubuh saat dikonsumsi, diantaranya: 

  • Membantu meningkatkan fungsi otak. 
  • Mencegah osteoporosis.
  • Kaya protein yang baik untuk pembentukan sel tubuh. 
  • Membantu Program penurunan berat badan. 
  • Mengandung yodium  yang membantu produksi hormon. 
  • Mengurangi resiko penuaan dini.
  • Kaya kalsium, bagus untuk kesehatan gigi dan tulang. 
  • Baik untuk kesehatan jantung
  • Mampu menurunkan risiko penyakit jantung. 

Dengan adanya ketiga faktor tersebut membuat pebisnis budidaya udang vaname kian semangat dalam mengelola usahanya. Sebab, dari segi pebisnis, dengan adanya peningkatan konsumsi udang vaname yang tinggi di Indonesia. 

Itu sama artinya dengan peningkatan keuntungan yang diperoleh. Apalagi pemeliharaan tambak udang juga tidak terlalu sulit. Ditambah lagi dengan masa pemeliharaan yang singkat, yaitu antara 90-100 hari. Itu artinya, dalam jangka waktu sekitar 3-4 bulan saja Anda sudah bisa panen dan meraup keuntungan. 

Pasar Internasional Udang Vaname Terus Meningkat

Selain di negeri sendiri, permintaan udang vaname di pasar internasional juga mengalami peningkatan. Ini dikarenakan adanya keinginan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi protein selain daging. Dilansir dari CNBC Indonesia, menurut Coco Kokarkin Soetrisno selaku Sekjen Forum Uang Indonesia menyatakan bahwa konsumsi udang menunjukkan selama masa pandemi Covid-19 tren konsumsi udang menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Hal itu dikarenakan sebagian dari mereka telah bosan makan daging. Sedangkan udang termasuk makanan yang enak, praktis, dan mudah untuk diolah. Menurut Coco, salah satu negara tujuan ekspor udang Indonesia yang permintaannya meningkat adalah Amerika Serikat. 

Selain itu, Indonesia juga mengekspor udang vaname ke Jepang dan Eropa Timur. Walaupun nilai ekspor ke Eropa masih minim mengingat ketatnya pengaturan standar. Masih menurut pernyataan Coco, untuk tahun ini ekspor udang vaname diprediksi bisa meningkat hingga 5%. Namun jika pembangunan tambak fisik di Indonesia kian dipacu, bukan tidak mungkin peningkatan ekspor bisa mencapai angka 8%. 

Menurut  Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Machmud menyatakan, pasar utama udang Indonesia adalah negara AS yaitu sebesar US$1,6 miliar atau sebesar 71,6% dari total ekspor udang Indonesia. Pasar kedua adalah Jepang, lalu Uni Eropa (27 negara), dan terakhir China. 

Menurut Machmud, berdasarkan data NOAA di bulan Januari hingga November 2021, impor udang AS dari 3 negara pemasok utama yaitu India, Indonesia, dan ekuador cukup meningkat secara signifikan yaitu sebesar 22,2% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Machmud menyatakan, di tahun 2022 ini KKP optimis bahwa ekspor udang Indonesia akan mengalami peningkatan hingga 30%, sedangkan ke AS target naik sebesar 15%. 

Dukungan Pemerintah Pusat & Daerah

Dilansir dari mongabay.co.id ,Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah menargetkan pada tahun 2024 mendatang bahwa nilai ekspor bisnis udang vaname mampu mencapai Rp90 triliun, atau mengalami peningkatan hingga 250% dibandingkan sekarang. Itu sebabnya beliau meminta kepada semua pihak terkait harus bisa menjalin kerjasama untuk mewujudkan target tersebut. Luhut juga meminta agar tidak menjadikan kondisi saat ini sebagai halangan. Berapa upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas tambak udang vaname diantaranya adalah sebagai berikut: 

1. Teknologi Busmetik

Merupakan pengembangan teknologi di bidang budidaya udang untuk skala mini empang plastik atau dikenal dengan istilah Busmetik. Modal yang dibutuhkan untuk budaya dengan teknologi Busmetik ini cukup murah dan terjangkau baik oleh petambak kecil hingga menengah. Pengelolaannya pun jauh lebih mudah karena luas petak yang lebih kecil jika dibandingkan dengan tambak tradisional (ekstensif). 

2. Revitalisasi Tambak

Melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pemerintah memberikan dukungan terhadap adanya program revitalisasi tambak udang, terutama jenis vaname. Program revitalisasi merupakan upaya untuk mengubah mekanisme pengelolaan tambak secara tradisional menjadi lebih modern. 

Dengan demikian, hasil produksi yang diperoleh akan jauh lebih banyak dan lebih bermutu. Jadi, sasaran yang dituju adalah tambak-tambak tradisional (ekstensif). Dibandingkan membuka lahan baru untuk membuat tambak udang vaname, KKP lebih memfokuskan pada program revitalisasi ini 

3. Menggalakkan Pelatihan

KKP juga tengah meningkatkan pelatihan-pelatihan budidaya tambak udang vaname ke berbagai daerah yang potensial. Seperti di berbagai daerah yang ada di pulau Jawa, Lhokseumawe (Provinsi Aceh), dan lain sebagainya. 

Meroketnya bisnis udang vaname membuat banyak pebisnis yang beralih ke bidang tambak udang ini. Selain pemeliharaannya tidak terlalu sulit, Anda juga bisa panen setelah 3-4 bulan masa pemeliharaan. Tidak perlu bingung mencari lahan khusus untuk membuat tambak, Anda bisa membeli Paket Tambak Milenial 5 Unit melalui Tambak Milenial. 

Merupakan brand yang telah berpengalaman dalam hal memproduksi kolam terpal bulat sejak 2014. Tidak perlu khawatir kolamnya tidak cukup dengan lahan yang Anda miliki. Sebab, pembuatan kolam tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi lahan tempat budidaya tambak udang vaname. Pada paket Tambak Milenial ini tidak hanya berupa kolam saja, melainkan telah dilengkapi dengan sarana pendukung, antara lain: 

  • Supercharge
  • Kincir
  • Submersible
  • Instalasi aerasi
  • Alat ukur digital seperti termometer/suhu, pH meter, DO meter, salinitas/refracto, dan lain-lain. 
  • Saprotan (obat-obatan dan multivitamin khusus untuk udang).
  • Peralatan dan perlengkapan lainnya seperti drum plastik, timba, seser, dan lain-lain. 

Cukup lengkap bukan? jika membeli paket ini, Anda tidak perlu membeli peralatan lain lagi secara terpisah. Tunggu apalagi. Konsultasikan kebutuhan bisnis udang vaname yang ingin Anda miliki dengan pihak admin. Selain ikut serta mendukung program pemerintah yang ingin meningkatkan ekspor udang vaname, Anda juga sekaligus mendapatkan keuntungan yang menjanjikan dari bisnis budidaya tambak udang vaname.

Tinggalkan komentar

Konsultasi sekarang!