Tambak Milenial – Udang Windu merupakan salah satu hewan laut yang memiliki banyak penggemar. Sebab, selain nikmat untuk dikonsumsi, udang satu ini memiliki pun menawarkan kandungan gizi yang positif untuk membantu perkembangan tubuh.
Dalam dunia pertambakan, udang yang memiliki ukuran tubuh cukup besar ini sudah lama dibudidayakan. Nah, apakah Anda adalah salah satu petambak yang sudah membudidayakan varietas ini? Atau, justru baru akan memulainya?
Jika Anda merupakan petambak yang baru akan memulai atau masih berencana untuk mulai membudidayakan udang ini, maka sebaiknya kenali lebih jauh tentang serba-serbinya terlebih dahulu. Lebih mudahnya, yuk ikuti saja informasi dan pembahasan dalam artikel ini!
Apa itu Udang Windu?
Ini merupakan jenis udang asli berasal dari perairan Nusantara. Memiliki nama latin Penaeus monodon, nama lokal Udang Pancet, dan nama internasional ‘Black Tiger’ shrimp, udang ini memiliki tubuh sepanjang 20 hingga 35 sentimeter dengan berat 140 sampai 260 gram.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya udang Black Tiger mempunyai banyak penggemar. Tidak hanya di Indonesia, namun seluruh dunia pun turut menyukainya karena nilai protein dan gizinya yang tinggi, begitu juga dengan tingkat ekonomisnya.
Jadi, tidak mengherankan jika udang Black Tiger menjadi primadona ekspor dari Indonesia. Lalu, sebagai langkah gencar untuk ekspor secara masif, masyarakat menerapkan sistem budidaya intensif sejak tahun 1986.
Dari tahun ke tahun, perjalanan budidaya udang Black Tiger dalam dunia pertambakan tidaklah selalu berjalan mulus. Pada waktu tertentu, ada wabah virus jenis Vibrio atau lebih terkenalnya yaitu Vibriosis yang menyerang para larva udang.
Namun hal tersebut tidaklah menghentikan laju ekspor udang ini, karena di tahun 2012 Indonesia berhasil memproduksi 300 ribu Udang Windu. Ini merupakan 2 kali lipat jumlah di tahun-tahun biasanya yang berkisar pada 196 ribu ton per tahun.
Untuk saat ini, udang Black Tiger merupakan komoditi ekspor perikanan nomor 1 Indonesia dengan nilai sebesar 2.14 miliar Dolar Amerika serikat. Harganya per kilogramnya sendiri dibandrol kurang lebih Rp150 ribuan, dengan kisaran 10 hingga 15 ekor.
Bentuk Udang Windu
Pendek kata, bentuk tubuh udang ini seperti udang pada umumnya dengan ukuran tubuh yang lebih besar daripada Vaname dan Jerbung, namun tidak lebih besar daripada Galah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bisa dibilang bahwa udang ini memiliki ukuran sedang.
- Bentuk dan Warna Secara Umum
Kulit tubuh udang ini bersifat keras, memiliki warna hijau kebiruan dengan corak loreng besar.
- Bentuk dan Warna di Laut
Biasanya, udang Black Tiger yang telah dewasa serta hidup di laut mempunyai warna kulit merah muda kekuningan dengan ujung kaki renang warna merah.
- Bentuk dan Warna di Laut Ketika Usia Muda
Sedangkan untuk udang Black Tiger yang masih berusia muda mempunyai warna merah muda dilengkapi dengan bintik hijau.
- Bentuk dan Warna di Laut Lebih Dalam
Untuk mereka yang berada dalam laut dalam biasanya memiliki warna abdomen kemerah-merahan.
- Bentuk dan Warna di Laut Lebih Dangkal
Untuk mereka yang berada dalam laut dangkal biasanya memiliki warna abdomen yang kehitam-hitaman.
Ciri-Ciri Udang Windu
Sebagai petambak milenial, Anda tidak cukup hanya mengetahui bentuk dari pemahaman secara umum saja. Namun, Anda pun perlu mengetahui lebih detail tentang bentuk detailnya. Nah berikut adalah detail ciri-ciri udang Windu:
- Bagian Kepala
Pada bagian ini terdapat karapas (cangkang) yang melindungi kepala dilengkapi dengan rostrum tajam dan melengkung. Di bagian rostrum atas ada 7 hingga 8 gerigi, lalu pada bagian bawah terdapat 2 sampai 3 gerigi.
Panjang rostrum sendiri lebih dari pangkal tangkai antenula dengan bentuk kurva. Lalu, Rostral karina sendiri hampir mencapai bagian epigastric serta postrostral karina juga hampir sampai pada ujung karapas belakang.
Di bagian kepala juga sangat jelas terdapat hepatik karina pada area depan secara ‘horizontal’ serta hepatik sulcus yang tampak samar. Selanjutnya pada bagian mata ada 2 mata majemuk atau mata facet bertangkai nan mudah digerakkan.
Mulut udang berada pada bagian bawah kepala dengan mandibula atau rahang yang begitu kuat. Terdapat 2 antena pula yang berlokasi pada area kepala dilengkapi dengan 2 pasang antenula dan sepasang maxilliped.
- Bagian Badan atau Abdomen
Udang Windu mempunyai 6 segmen pada bagian badan yang di mana satu sama lainnya terkoneksi oleh selaput tipis. Di bagian ini pun ada 5 pasang pleopod atau kaki renang yang berlokasi di segmen ke-1 hingga 5.
Segmen ke-6 merupakan bagian ekor yang berbentuk uropod atau kipas. Diantaranya ada bagian lancip atau runcing dengan sebutan telson atau ekor lancip yang berjumlah satu saja.
Tubuh udang ini terbentuk dari 2 cabang atau biramous yang dijuluki sebagai endopodite dan exopodite. Ada aktivitas pergantian eksoskeleton atau kulit bagian luar dalam waktu tertentu yang biasa dijuluki sebagai moulting.
- Perbedaan Betina dan Jantan
Udang memiliki alat kelamin jantan yang disebut sebagai gonophore yang bertempat di antara bagian pangkal kaki jalan ke-3. Sedangkan alat kelamin betina dijuluki dengan nama thelycum yang bertempat di antara bagian kaki jalan ke-4 dan 5.
Alat reproduksi udang jantan vasa deferensia, apendiks maskulina, petasma, dan testes. Sedangkan, alat reproduksi udang betina yaitu thelycum, lubang genital, oviduk, dan sepasang ovarium.
- Tingkah Laku
Biasanya, udang dan seluruh bangsa krustasea memakan bangsanya sendiri yang kondisinya lebih lemah atau kanibal. Mereka lazim memakan kawannya yang sedang dalam fase pergantian kulit atau moulting dan udang yang lebih kecil.
Lalu, karena pada dasarnya habitat asli udang adalah didasar perairan, maka sepantasnya jika mereka kerap bersembunyi di dalam lumpur ketika siang karena tidak begitu menyukai sinar matahari.
Udang muda lebih kerap melakukan pergantian kulit ketimbang udang tua. Lalu, aktivitas pergantian kulit ini pun adalah pertanda yang mengindikasikan pertumbuhan udang tersebut.
Udang menggunakan sejumlah indera untuk mendeteksi makanan. Antara lain yakni penglihatan, thermosense, chemosense, dan audiosense. Alat bermana chemoreseptor adalah yang terpeka dalam hal mendeteksi pakan.
Jenis Pakan Alami Udang Windu
Pakan alami merupakan konsumsi yang direkomendasikan untuk membudidayakan udang ini. Sebab, pakan alami baik untuk udang dan tidak berisiko menyebabkan kolam berubah sifatnya. Berikut adalah jenis pakan alami udang Pancet atau Windu:
- Alami dari Habitat
Merupakan pakan yang benar-benar berasal dari tempat tinggal udang itu sendiri. Contohnya yaitu lumut, kutu air, plankton, jentik nyamuk, hingga kawanannya sendiri yang sedang lemah atau udang kecil.
- Alami dari Non-Habitat
Merupakan pakan yang berasal dari daerah bukan habitat udang. Contohnya seperti cacing tanah, ulat sutra, larva serangga, daun talas daun pisang, dan sisa tumbuhan atau hewan yang jatuh ke dalam habitat udang.
Nah, itu dia perkenalan lebih dalam seputar Udang Windu. Anda dapat mencari informasi lebih detail mengenai budidayanya dengan belajar pada para profesional dan mereka yang sudah veteran dalam dunia pertambakan udang.
Bicara soal tambak, kolam bulat dari Tambak Milenial yang sangat cocok untuk dijadikan budidaya udang! Ukuran diameter yang sangat lebar mulai dari 10 hingga 30 meter akan sangat membuat udang lebih leluasa untuk bergerak dan tumbuh.
Produk kolam bulat ini juga tersedia dalam Paket Tambak Milenial lengkap sarana pendukung serta pendampingan budidaya, mulai dari 1 unit, 2 unit dan 5 unit! Wah, sangat recommended, bukan? Tertarik, konsultasikan kebutuhan Anda saja!