Tambak Milenial – Pembudidaya mesti teliti saat mencari ukuran benur udang Vaname yang berkualitas. Karena kunci dari keberhasilan budidaya udang, ada pada benur yang sehat. Pembudidaya bisa mendapatkan benih di hatchery (tempat pembenihan), yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Udang Vaname sebenarnya bukan udang asli Indonesia. Habitat asalnya adalah kawasan pantai barat Amerika. Udang Vaname semakin banyak dibudidayakan di Indonesia karena mempunyai ketahanan hidup yang lebih kuat. Meski bukan berasal dari Indonesia, saat ini untuk mendapatkan ukuran benur Udang Vaname yang sesuai, sudah lebih mudah. Karena terdapat banyak unit pembenihan atau hatchery.
Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, unit pembenihan bersertifikat untuk bibit Udang Vaname paling banyak ada di provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa timur. Sebenarnya akan sangat menguntungkan jika kolam tambak milik Anda dekat dengan unit pembenihan. Namun Anda tidak perlu khawatir karena sebagian besar hatchery menerima pesanan untuk wilayah manapun di Indonesia.
Ukuran Benur Udang Vaname yang Berkualitas
Bibit udang yang bagus dan siap untuk dibudidayakan yaitu benur usia 8-10 PL (Post larva), dengan ukuran panjang tubuh 8,5 mm. Selain itu Anda juga perlu perhatikan kriteria bibit Udang Vaname yang unggul, dengan mengecek beberapa hal di bawah ini:
- Bagian tubuh lengkap, tidak ada cacat
- Tubuh lurus dan ekor terbuka
- Usus benur terlihat penuh
- Benur aktif berenang
- Ukuran tubuh benur seragam
- Disertai dokumen berupa sertifikat SPF dan CPIB
Cek apakah benur udang yang akan dibudidayakan sudah memenuhi kriteria tersebut atau belum. Termasuk mengecek kembali ukuran benur Udang Vaname. Agar Anda dapat menghasilkan Udang Vaname dengan kualitas terbaik.
Faktor Penyebab Benur Udang Vaname Mati
Membudidayakan udang membutuhkan kesabaran dan harus rajin melakukan pengamatan. Udang Vaname memang dikenal mempunyai tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Namun kemungkinan Udang Vaname mati saat masih berupa benur juga tidak boleh dihiraukan.
Kematian dini pada udang membuat proses budidaya udang tambak jadi terganggu. Petambak juga akan mengalami kerugian besar. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan Udang Vaname mati dini. Beberapa penyebabnya adalah:
Benur Tidak Berkualitas
Pemilihan benur yang tidak hati-hati bisa mengakibatkan pembudidaya rugi lebih cepat. Pastikan Anda tidak mudah tergiur dengan harga murah tanpa melihat kualitas benurnya. Anda bisa membuat daftar checklist berdasarkan kriteria yang disebutkan sebelumnya.
Termasuk cek ukuran benur Udang Vaname dan kelengkapan dokumen berupa sertifikat SPF dan CPIB. Dokumen tersebut menandakan bahwa benur Udang Vaname sudah lulus uji kualitas dan terbebas dari penyakit. Karena benur yang cepat mati kemungkinan besar diakibatkan oleh beberapa jenis penyakit.
Kualitas Air Tambak yang Buruk
Faktor selanjutnya bisa dari kualitas air tambak yang buruk. Sebelum menebar benih, pembudidaya harus memastikan kandungan air di dalam tambak sudah sesuai untuk pembesaran udang. Parameternya dengan melihat nilai pH, kadar oksigen terlarut (DO), salinitas, alkalinitas, jumlah plankton dan bakteri.
Terkadang pembudidaya juga dihadapkan dengan kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi. Misalnya air hujan, yang membuat suhu dan nilai pH air tambak berubah.. Pembudidaya dituntut untuk lebih cermat dan cepat tanggap, untuk menjaga kualitas air.
Kondisi Lingkungan Tambak
Perubahan di lingkungan sekitar tambak juga dapat mempengaruhi hidup benur. Bisa menyebabkan udang stres, nafsu makan hilang, dan akhirnya mati dengan cepat. Kondisi tambak yang perlu diperhatikan yaitu kadar alkalinitas, materi organik, dan juga populasi bakteri Vibrio.
Karena ketika jumlahnya tidak sesuai, entah itu kurang ataupun berlebihan bisa menyebabkan kesehatan udang menurun. Jadi pembudidaya harus rutin mengecek kondisi lingkungan tambak. Supaya dapat mengantisipasi jika ada perubahan kadar dalam kolam tambak.
Untuk ukuran benur Udang Vaname, alkalinitas yang baik yaitu >150 ppm dan bahan organik air sebesar < 90 ppm. Jumlah bakteri Vibrio yang aman yaitu < 5 % dari total bakteri di dalam tambak. Cara mudah mengetahui kondisi lingkungan tambak bisa dengan melihat warna air kolam. Warna air yang bagus untuk Udang Vaname yaitu coklat kehijauan, coklat muda, atau hijau muda.
Serangan Penyakit
Faktor penyebab terakhir yang membuat benur udang mati dini adalah serangan penyakit. Ketika udang sudah terkena penyakit, sulit untuk membuat udang kembali pulih. Kalaupun bertahan maka kualitas akhirnya tidak akan bagus.
Penyakit yang umum menyerang benur Udang Vaname yaitu Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHNPD). Disebut juga dengan sindrom kematian dini (Early Mortality Syndrome). Pemicu AHNPD adalah bakteri Vibrio yang menyerang benur di tahap awal budidaya yaitu di bawah 30 hari.
Ciri-ciri udang yang terkena AHNPD yaitu usus udang terlihat kosong, hepatopancreas berwarna pucat dan muncul bintik hitam, serta kulit udang jadi lebih lunak. Kematian umumnya terjadi di DOC (Day of Culture) 10 sejak penebaran benih. Udang yang lemas akan ternggelam ke dalam kolam.
Karena itulah, Anda harus rutin melakukan pengecekan dengan mengambil sampel udang. Segera pisahkan udang yang terlihat lemas dan tenggelam ke dasar kolam, agar penyakit tidak menyebar ke udang lainnya.
Sekarang Anda sudah tahu bahwa mencari bibit udang tak cukup hanya dengan melihat ukuran benih Udang Vaname yang sesuai. Anda juga perlu memperhatikan beberapa kriteria saat memilih bibit. Sebaiknya cari di hatchery yang sudah berpengalaman agar kualitas benur lebih terjamin.
Selain itu, Anda juga perlu mempersiapkan media tambak dan sarana budidaya yang memadai. Untuk menghindari kemungkinan benur mati dini setelah penebaran. Caranya dengan memilih media tambak yang berkualitas dan mudah proses pemeliharaannya.
Anda bisa menggunakan kolam terpal bulat dari Tambak Milenial yang menyediakan kolam terpal berbagai ukuran. Sudah dilengkapi juga dengan sarana pendukung lainnya untuk budidaya. Cek paket Tambak Super Intensif dari Tambak Milenial dan pilih kolam terpal yang Anda inginkan.
