Pahami Tahapan dan Siklus Moulting Pada Udang

Tambak Milenial – Sebenarnya moulting pada udang adalah hal yang lumrah terjadi. Ini merupakan tahap pertumbuhan udang, di mana ukuran tubuh udang yang bertambah besar mengharuskan cangkang atau kulitnya mengelupas. Kemudian berganti dengan cangkang yang baru. Namun pada tahap ini udang amat rentan terserang penyakit. 

Karena itulah pembudidaya harus memperhatikan dengan baik perkembang udang yang dibudidayakan. Mengetahui kapan udang akan moulting dan memahami bagaimana cara mengatasinya dalam kondisi tertentu. 

Dengan begitu siklus moulting bisa berjalan dengan lancar dan udang dapat tumbuh dengan baik.

Pengertian Moulting Pada Udang

Moulting adalah proses udang mengganti kulit atau eksoskeleton. Sama halnya dengan hewan bercangkang (crustacea) lainnya, udang juga akan berganti kulit secara berkala. Kulit yang keras dan kaku seperti plastik pada udang akan terkelupas. Kemudian nantinya akan digantikan dengan kulit yang baru di bagian bawahnya.

Moulting pada udang juga dapat disebabkan oleh perubahan hormon. Umumnya terjadi saat udang sedang dalam masa pemijahan atau bertelur. Jika udang mengalami stres berat misalnya karena dipicu perubahan kondisi air secara cepat, moulting pun akan terjadi sebagai cara udang mempertahankan diri.

Proses Moulting Pada Udang

Proses moulting udang biasanya terjadi setiap 3 sampai 8 minggu. Terdapat beberapa tahap saat udang sedang mengalami moulting, di antaranya yaitu: 

Post-Molt

Post-molt merupakan fase pemulihan dari moulting sebelumnya. Setelah kulit lamanya terlepas, udang akan menyerap lebih banyak air agar kulit baru yang kuat dapat terbentuk. 

Kulit baru akan mengeras hanya dalam hitungan jam atau hari. Ukuran kulit lebih besar karena menyesuaikan dengan ukuran tubuh udang. 

Inter-Molt

Pada tahap inter-molt cangkang atau kulit dalam keadaan optimal. Nafsu makan udang  pun cenderung stabil bahkan meningkat. Ukuran tubuh dan bobot udang akan terus bertambah. 

Pre-Molt

Pada fase pre-molt udang sedang bersiap untuk proses moulting selanjutnya. Nafsu makan udang mulai menurun cukup jauh. Kemudian di waktu bersamaan lapisan kulit terlihat tumbuh dan nampak transparan.

Molting

Baru selanjutnya kulit udang mengelupaskan kulit lamanya. Kemudian kembali ke fase post-molt. Lalu kulit baru akan terus tumbuh. 

Itu dia tahapan moulting pada udang proses ini harus berjalan sesuai waktunya. Apabila terhambat akan mempengaruhi pertumbuhan dan proses bertelur. 

Namun ketika udang terlepas dari cangkangnya, udang jadi rentan terserang penyakit dan menghadapi masalah kritis lainnya. Untuk itu pembudidaya perlu memahami apa saja masalah yang bisa timbul selama fase moulting.

Masalah Saat Fase Moulting

Penyakit yang kemungkinan bisa muncul pada udang yaitu virus white spot syndrome (WSSV). Virus ini berpotensi muncul saat udang dalam tahap post-molt. 

Selain itu udang juga bisa mengalami osmotic shock, akibat udang menyerap banyak air Nantinya bisa mempengaruhi pertumbuhan sel dalam tubuh udang.

Disebabkan oleh kondisi air yang tidak sesuai untuk pertumbuhan udang. Yaitu air tambak yang kandungan mineralnya tidak seimbang, terlalu rendah atau  terlalu tinggi. 

Sehingga kadar kalsium dalam air tidak stabil. Sedangkan udang sangat membutuhkan kalsium untuk pembentukan cangkang baru.

Stres juga bisa menyebabkan siklus moulting terganggu. Adapun penyebab dari stres adalah perubahan pada kondisi air yang mendadak. 

Misalnya terlalu sering dikuras akan akan mempengaruhi keseimbangan kandungan mineral, pH, suhu air dan parameter lainnya. Selain itu terganggunya proses moulting juga bisa menghambat proses udang bertelur dan jika moulting gagal, udang bisa mati

Hal yang Harus Dilakukan Pembudidaya

Proses moulting pada udang harus terjadi sesuai siklusnya, agar udang tumbuh dengan baik. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan pembudidaya untuk memperlancar proses moulting:

Mengecek Fase Moulting Udang

Pembudidaya perlu melakukan sampling dan pencatatan mengenai tahapan moulting udang di tambak miliknya. Dengan begitu Anda bisa mengantisipasi moulting selanjutnya.

Memberikan Jumlah Pakan Sesuai

Memberikan jumlah pakan yang sesuai dengan tahapan moulting pada udang. Karena pada saat menjelang moulting nafsu makan udang turun, maka petambak bisa mengurangi jumlah pakan yang diberikan.

Kemudian setelah selesai moulting, pakan yang diberikan harus ditambah. Karena udang membutuhkan energi dan nutrisi yang cukup, untuk pembentukan cangkang baru dan juga cadangan makanan. 

Memastikan Kebutuhan Mineral Tercukupi

Anda perlu memastikan kandungan mineral untuk udang tercukupi, seperti kalsium dan fosfor. Kedua mineral ini akan membantu proses pembentukan cangkang yang baru.

Menggunakan Osmoregulator

Osmoregulator bisa membantu mengurangi efek dari osmotic shock pada udang. Baik itu pada tambak dengan salinitas rendah atau tinggi. Juga pada tambak yang tidak terlalu sering mengganti air.

Demikian penjelasan moulting pada udang, pengertian, tahapan, dan masalah yang bisa terjadi selama proses moulting. Serta langkah apa yang perlu dilakukan petambak untuk memastikan tahap moulting berjalan dengan baik.

Pembudidaya harus rutin mengecek kondisi udang dan kualitas air tambak untuk mengetahui siklus moulting. Dengan menggunakan tambak terpal, pengecekan bisa dilakukan lebih mudah. Tambak milenial menawarkan kolam terpal bulat berbagai ukuran untuk tambak intensif. Lengkap dengan sarana pendukung budidaya dan fasilitas konsultasi untuk pembudidaya. Temukan kolam terpal bulat terbaik di Tambak Milenial!

Tinggalkan komentar

Konsultasi sekarang!