Mulai Berbisnis Udang? Cek Dulu Modal Tambak Udang yang Perlu Disiapkan

Tambak Milenial – Siapa yang menyangka bila komoditas udang sekarang mendatangkan keuntungan yang begitu bagus hingga banyak orang yang melirik usaha budidaya udang. Apakah Anda juga demikian? Bila ingin mencoba gurihnya budidaya ini, modal tambak udang menjadi salah satu hal yang harus disiapkan. 

Kebutuhan udang sekarang ini bukan hanya untuk pasar lokal saja, tetapi sekarang sudah merambah ke pasar luar negeri. Tentu saja hal ini membuat usaha udang menjadi memiliki peluang yang bagus, apalagi di pasar domestik maupun global, udang memiliki harga yang cukup tinggi.

Modal Tambak Udang 1 Hektar

Sebelum masuk dalam bisnis ini, pastikan Anda mengetahui modal yang dibutuhkan untuk memulainya. Untuk memulai bisnis ini, modal yang dibutuhkan dibagi menjadi 2 yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. 

Untuk biaya tetap, berikut uraiannya:

  • Sewa lahan: Rp10 jutaan
  • Kolam terpal: Rp20 jutaan
  • Pompa air dan kincir: Rp10 jutaan
  • Instalasi listrik: Rp 20 jutaan
  • Peralatan lain: Rp10 jutaan

Total biaya tetap yang harus disiapkan adalah Rp70 jutaan. 

Selain biaya tetap, ada juga biaya tidak tetap. Biaya tidak tetap ini seperti suplemen, biaya pakan sampai gaji karyawan, berikut rinciannya:

  • Bibit udang: Rp200 juta
  • Pakan: Rp600 juta
  • Suplemen: Rp20 juta
  • Gaji karyawan: Rp300 juta
  • Transportasi serta listrik: Rp100 juta

Bila di total, biaya tidak tetap yang harus Anda siapkan sebesar Rp1.120.000.000 untuk per hektarnya. Tentu saja biaya ini tidak mutlak karena dapat disesuaikan dengan besarnya bisnis tambak udang yang ingin Anda kembangkan. 

Modal Tambak Udang Vaname

Sebenarnya, bisnis udang vaname sudah dikenal sejak lama. Jenis ini mulai dibudidayakan di tambak-tambak dari tahun 2002 yang lalu. Pertama kali, udang ini ditemukan tahun 1970 di Tahiti, kemudian berkembang di Hawaii. 

Setelah berkembang di Hawaii, udang mulai dikembangkan di sejumlah kawasan. Sedangkan di wilayah Asia, udang vaname mulai masuk tahun 1978 hingga 1979. Memang, modal tambak udang di atas terlihat begitu besar, sebenarnya ada beberapa hal yang mempengaruhi besarnya modal tambak, antara lain:

  1. Luas Lahan

Salah satu hal yang mempengaruhi banyaknya modal yang harus disiapkan untuk memulai usaha ini adalah luas lahan. Jika semakin luas lahan tambak yang dijadikan sebagai tempat budidaya, modal yang dibutuhkan menjadi semakin besar. 

Bila ingin memulai usaha dari kecil terlebih dahulu, Anda bisa menyiapkan lahan beberapa ratus meter terlebih dahulu. Namun, bila ingin langsung besar dengan luasan 1 hektar, tentu modal yang dibutuhkan akan cukup besar. 

  1. Ukuran Kolam Terpal

Selain lahan yang digunakan untuk proses budidaya, ukuran kolam terpal juga mempengaruhi besarnya modal. Ada beberapa ukuran kolam terpal yang dapat Anda gunakan, seperti:

  • Kolam terpal diameter 10 meter. Kolam terpal dengan diameter 10 meter dapat menghasilkan hingga 5 kuintal udang dengan durasi 3 bulan. 
  • Kolam terpal diameter 15 meter. Sedangkan, kolam dengan diameter 15 meter mampu menghasilkan 1 ton udang dengan siklus budidaya selama 3 bulan. 
  • Kolam diameter 20 meter. kolam dengan diameter 20 meter, mampu menghasilkan 2 ton udang dengan siklus budidaya selama 3 bulan. 
  • Kolam diameter 25 meter. Bila memilih kolam dengan diameter 25 meter, Anda dapat menghasilkan hingga 2,5 ton udang dengan siklus budidaya selama 3 bulan. 
  • Kolam diameter 30 meter. Kolam terpal dengan diameter 30 meter, dapat menghasilkan 5 ton udang dengan siklus budidaya 3 bulan. 
  • Kolam diameter 40 meter. Kolam berdiameter 40 meter, dapat menghasilkan hingga 7,5 ton udang. Sama seperti jenis kolam yang lain, hasil udang ini diperoleh dengan siklus budidaya selama 3 bulan lamanya. 
  1. Banyaknya Bibit yang Dibeli

Nantinya, jumlah bibit yang Anda beli juga akan mempengaruhi besaran modal yang harus dikeluarkan. Sebagai tips, lebih baik menyesuaikan jumlah bibit dengan kapasitas setiap kolam. 

Hindari memasukkan bibit dengan jumlah yang berlebihan dalam satu kolam karena dapat membuat pertumbuhan udang menjadi kurang maksimal. 

  1. Status Lahan

Mengapa status lahan juga mempengaruhi biaya sewa? Bila status lahan yang akan dijadikan sebagai tempat budidaya merupakan lahan milik sendiri, biaya budidaya tidak akan sebesar ketika Anda harus menyewa lahan atau membeli lahan. 

Setelah mengetahui besarnya modal untuk  membuat tambak udang, jadi kapan Anda ingin memulai usaha ini? Bila bingung bagaimana memulai usaha, Tambak Milenial dari CV Indonesia Rata dapat dijadikan sebagai pilihan. Anda dapat memilih tambak intensif sehingga keuntungan yang akan didapatkan menjadi semakin maksimal. Tidak perlu khawatir, Anda hanya perlu menyiapkan modal tambak udang dan nantinya Tambak Milenial lah yang akan membantu mengurus seluruh kebutuhan Anda, mulai dari persiapan usaha hingga pendampingan.

Tinggalkan komentar

Konsultasi sekarang!